Kamis, 21 September 2017

Ilmu Ekonomi - Tenaga Kerja



Prospek Kesempatan Kerja dan Pemerataan Pendapatan dalam Repelita III

Masalah perluasan kesempatan kerja dan pemerataan pendapatan adalah masalah yang sangat penting, terutama kualitas tenaga kerja dalam melakukan produksi  barang dan jasa sangat diperlukan. Masalah pertumbuhan angkatan kerja yang belum mampu diimbangi dengan perluasan kesempatan kerja ini nantinya dapat menimbulkan persaingan dalam mencari tenaga kerja. Dalam Repelita III yang akan datang diperkirakan bahwa jumlah pengangguran secara absolut akan naik. Kecuali apabila usaha-usaha pemerintah dalam sistem ekonomi nasional yang dinyatakan dalam bentuk delapan jalur pemerataan itu dapat direalisasikan dengan baik. Serta untuk membantu usaha-usaha ini diperlukan kebijaksanaan-kebijaksanaan makro, sektoral, dan regional yang diarahkan agar tercapainya pemerataan pendapatan dan pemerataan kesempatan kerja.

            Dalam mencari perkerjaan tentunya dibutuhkan skill dan keterampilan. Bagi masyarakat menengah kebawah skill dan keterampilan jarang ditemukan, beberapa faktor yang menyebabkan diantaranya adalah rendahnya tingkat pendidikan, sulitnya mengakses informasi dari luar serta kurangnya pelatihan kemampuan dalam diri. Sehingg banyak masyarakat menengah kebawah sulit mencari pekerjaan, terlebih lagi karena lapangan pekerjaan yang jumlahnya terbatas. Banyak dari mereka yang memilih untuk pergi menjadi TKW (Tenaga Kerja Wanita) dan TKI(Tenaga Kerja Indonesia), dalam hal ini pemerintah juga berperan dalam  memberi pelatihan sebelum mereka bekerja,menjaga dan melindungi hak-hak mereka selama bekerja diluar negri  agar tidak terjadi penyalahgunaan dan penyelewengan tenaga kerja. Peran TKI dan TKW sangatlah berjasa sebagai penyumbang devisa negara.

            Jadi masalah tenaga kerja dan pemerataan pendapatan sangat berhubungan. Dalam hal ini pemerintah perlu memperhatikan dari hal yang paling dasar tertutama tingkat pendidikan, agar terciptanya sumber daya manusia yang baik dan berkulitas dalam menciptakan tenaga kerja. Tingkat perluasaan kesempatan kerja juga harus dilakukan secara bertahap dan bekerjasama dengan pihak swasta agar dapat menampung tenaga kerja, baik yang sekarang maupun yang akan datang. Jika kebijakan-kebijakan yang dilakukan pemerintah nantinya berjalan dengan baik, pendapatan negara akan meningkat baik dari sektor industri maupun jasa. Sehingga pemerataan pendapatan nantinya akan terwujud.

Minggu, 17 September 2017

ILMU EKONOMI - ELASTISITAS



            ELASTISITAS PENAWARAN DAN PENDAPATAN

PENDAHULUAN
Dalam dunia ekonomi tentunya kita mengenal permintaan dan penawaran. Dimana permintaan dan penawaran dapat dipengaruh oleh perubahan harga terhadap jumlah barang yang diminta atau yang ditawarkan, dengan kata lain dapat terbentuk suatu elastisitas. Jadi elastisitas adalah tingkat perubahan suatu gejala ekonomi terhadap perubahan gejala ekonomi yang lain. Sebagai contoh kasus berikut ini :
1.      Jika harga emas menurun, makan pendapatan seorang penjual emas akan meningkat. Begitu sebaliknya jika harga emas naik, maka pendapatan seorang penjual emas akan menurun
2.      Apabila harga beras meningkat, maka pendapatan seorang penjual beras akan meningkat. Sebaliknya jika harga beras turun, maka pendapatan seorang penjual beras akan menurun.
Kenapa hal itu dapat terjadi? Karena itu kita perlu memahami fungsi elastisitas. Apabila perubahan suatu harga barang yang kecil dapat menimbulkan perubahan yang besar terhadap jumlah barang yang diminta maka dapat dikatakan bahwa permintaan barang tersebut sangat responsive terhadap perubahan harga barang tersebut atau permintaanya Elastis.
Sebaliknya apabila perubahan harga barang relatif besar namun permintaanya tidak berubah banyak maka dapat dikatakan bahwan permintaan tersebut  Inelastis.
Karena itu konsep elastisitas dapat menerangkan perubahan permintaan dan penawaran. Jika lastisitas permintaan mengukur responsive permintaan yang ditimbulkan oleh perubahan harga. Sebaliknya elastisitas penawaran mengukur responsive penawaran sebagai akibat perubahan harga.

PERTANYAAN PENELITIAN
Bagaimana cara menghitung dan menentukan suatu barang kedalam jenis elastisitas tertentu?            

KERANGKA TEORI
Menurut Nicholson, elastisitas merupakan ukuran persentase perubahan pada satu variabel yang disebabkan oleh perubahan satu persen pada variabel lain.
            Menurut Faried Wijaya, secara umum  elastisitas menunjukkan seberapa respon suatu variabel akibat dari perubahan variabel atau salah satu variabel lain yang mempengaruhinya.

PEMBAHASAN
Elastisitas Permintaan           
Elastisitas permintaan (elasticity of demand) adalah pengaruh perubahan harga terhadap besar kecilnya jumlah barang yang diminta atau tingkat kepekaan perubahan jumlah barang yang diminta terhadap perubahan harga barang. Sedangkan besar kecilnya perubahan tersebut dinyatakan dalam koefisien elastisitas atau angka elastisitas yang disingkat Ed (Elasticity Demand).





Keterangan:
ΔQ : perubahan jumlah permintaan
ΔP : perubahan harga barang
P : harga mula-mula
Q : jumlah permintaan mula-mula
Ed : elastisitas permintaan

Berikut adalah tablel macam-macam elastisitas permintaan

Keterangan:
% ΔQd = Persentase perubahan jumlah barang yang diminta
% ΔPd = Persentase perubahan harga barang

Berikut adalah gambar grafik elastisitas permintaan

a. Permintaan Elastis
Permintaan elastisi terjadi bila persentase perubahan permintaan lebih besar dari persentase perubahan harga. Artinya perubahan harga diikuti jumlah permintaan dalam jumlah yang lebih besar Permintaan elastisitas ditunjukkan dengan koefisien (Ed) yang besarnya lebih dari 1 (Ed>1). Barang yang sifat permintaannya elastisi adalah barang-barang sekunder dan tersier (mewah) serta barang yang memiliki substitusi/pengganti. Contoh: pakaian, makanan ringan dan barang mewah

b. Permintaan Inelastis
Permintaan inelastis terjadi apabila persentase permintaan lebih kecil dari persentase perubahan harga. Artinya perubahan harga hanya diikuti perubahan jumlah yang diminta dalam jumlah yang relatif lebih kecil Permintaan inelastis ditunjukkan dengan koefisien yang besarnya kurang dari 1 (Ed < 1). Contoh: bahan-bahan kebutuhan pokok atau makanan

c. Permintaan Unitary
Permintaan ini terjadi bila persentase perubahan permintaan sama dengan persentase perubahan harga. Artinya perubahan harga diikuti oleh perubahan jumlah permintaan yang sama Permintaan unitary ditunjukkan dengan koefisien (Ed) yang besarnya sama dengan 1 (Ed = 1). Contoh: barang-barang elektronik

d. Permintaan Elastis Sempurna
Permintaan ini terjadi bila persentase perubahan permintaan sebesar X% namun persentase perubahan harga sebesar 0% (tidak ada perubahan). Artinya bahwa perubahan harga tidak diakibatkan oleh naik atau turunnya jumlah permintaan Permintaan ini ditunjukkan dengan koefisien (Ed) yang besarnya ~(tak hingga), (Ed = ~). Contoh: bumbu dapur


e. Permintaan Inelastis Sempurna
Permintaan inelastis sempurna terjadi bila persentase perubahan permintaan sebesar 0 % sedang persentase perubahan harga sebesar X%. Artinya bahwa perubahan sama sekali tidak ada pengaruhnya terhadap jumlah permintaan Permintaan ini ditunjukkan dengan koefisien (Ed) yang besarnya sama dengan 0 (Ed = 0). Contoh: harga tanah yang terus naik, namun seseorang akan tetap membeli dan obat-obatan pada waktu sakit



Contoh sebagian berikut:
Pada saat harga mobil 400 jumlah barang yang diminta 30 unit, kemudian harga turun menjadi 360, mobil yang diminta 60 unit. Hitunglah besar koefisien elastisitasnya.


Keterangan:
Ed        = elastisitas permintaan
% ΔQd = Persentase perubahan jumlah barang yang diminta
% ΔPd             = Persentase perubahan harga barang

*Jadi dalam soal tersebut mobil termasuk dalam katergori barang superior (mewah), dimana  nilai elastisitas lebih dari 1. Dimana saat harga mobil mengalami penurunan, permintaan akan mobil tersebuh bertambah menyebabkan pendapatan (total revenue) penjual mobil meningkat





Elastisitas Penawaran
Elastsitas penawaran adalah tingkat perubahan penawaran atas barang dan jasa yang diakibatkan karena adanya perubahan harga barang dan jasa tersebut. Untuk mengukur besar/kecilnya tingkat perubahan tersebut diukur dengan angkaangka yang disebut koefisien elastisitas penawaran dengan lambang ES (Elasticity Supply).

Keterangan:
ΔQ : perubahan jumlah penawaran
ΔP : perubahan harga barang
P : harga barang mula-mula
Q : jumlah penawaran mula-mula
Es : elastisitas penawaran

Berikut adalah macam-macam table elastisitas penawaran

Keterangan:
% ΔQs : Persentase perubahan jumlah barang yang ditawarkan
% ΔPs : Persentase perubahan harga barang

Berikut adalah kurva elastisitas penawaran:




 
a. Penawaran Elastis
Penawaran elastis terjadi bila persentase perubahan penawaran lebih besar dari persentase perubahan harga. Artinya terjadi perubahan harga diikuti dengan jumlah penawaran yang lebih besar. Penawaran ini ditunjukkan dengan koefisien (Es) yang besarnya melebihi angka 1 (Es > 1). Contoh: barang yang diproduksi pabrik industri, tanpa harus menunggu musim panen. Mudah untuk ditambah ataupun dikurangi jumlah produksinya

b. Penawaran Inelastis
Penawaran inelastis terjadi apabila persentase perubahan penawaran lebih kecil dari persentase perubahan harga. Artinya dapat terjadi jika perubahan harga kurang berpengaruh pada perubahan penawaran. Penawaran inelastis ditunjukkan dengan koefisien yang besarnya kurang dari 1 (Ed < 1). Contoh: barang-barang pertanian yang harus terbatasi oleh musim panen. Sulit untuk ditambah ataupun dikurangi dalam jangka pendek

c. Penawaran Unitary
Penawaran ini terjadi bila persentase perubahan penawaran sama dengan persentase perubahan harga. Artinya perubahan harga terjadi sebanding dengan perubahan jumlah penawaran. Penawaran ini ditunjukkan dengan koefesien (Es) yang besarnya sama dengan 1 (Es = 1). Penawaran ini bisa terjadi pada berbagai macam barang yang terjadi pada saat tertentu saja (secara kebetulan). Contoh: terjadinya peningkatan permintaan jagung saat akhir tahun, hanya secara kebetulan atau bersifat momentum.

d. Penawaran Elastis Sempurna
Penawaran ini terjadi bila persentase perubahan penawaran sebesar X%, sedangkan persentase perubahan harga sebesar 0%. Artinya terjadi jika perubahan penawaran tidakdipengaruhi sama sekali oleh perubahan harga. Penawaran ini ditunjukkan dengan koefisien (Es) yang besarnya ~ (Es = ~). Barang yang bersifat elastis sempurna adalah barang yang pada harga tertentu penawarannya terus mengalami perubahan. Contoh: barang – barang yang jumlah produksi terus bertambah karena penggunaan mesin – mesin modern, sebagai contoh VCD dan buku gambar.

e. Penawaran Inelastis Sempurna
Penawaran ini terjadi bila persentase perubahan penawaran sebesar 0%, sedangkan persentase perubahan harga sebesar X%.  Artinya terjadi jika perubahan harga yang terjadi tidak ada pengaruhnya terhadap jumlah penawaran. Penawaran ini ditunjukkan dengan koefisien (Es) sebesar 0 (Es = 0). Contoh: tanah dan bensin serta barang – barang yang kapasitas produksinya sudah optimum atau barang – barang yang jumlah ketersediaannya tidak bisa ditambah walaupun mengalami kenaikan harga

Contoh soal
Pada saat harga telur Rp500,00 jumlah barang yang ditawarkan 40 unit, kemudian harga telur turun menjadi Rp300,00 jumlah barang yang ditawarkan 32 unit. Hitunglah besarnya koefisien elastisitas penawarannya.


Keterangan:
Es        = elastisitas penawaran
% ΔQs = Persentase perubahan jumlah barang yang diminta
% ΔPs = Persentase perubahan harga barang

*Jadi dalam soal tersebut telur termasuk dalam katergori barang inferior (barang tidak mewah), dimana  nilai elastisitas kurang dari 1. Dimana saat harga telur mengalami penurunan, permintaan akan telur tersebut juga menurun menyebabkan pendapatan (total revenue) penjual  telur menurun.



PENUTUP
Jadi kesimpulan adalah dari setiap konsep elastisitas dapat mempengaruhi permintaan dan penawaran satu sama lain. Teori elastisitas pendapatan dan penawaran juga  digunakan sebagai alat untuk mengukur apakah sebuah barang itu mewah atau tidak. Jika nilai elastisitas suatu barang tinggi melibihi satu dan memiliki manfaat pemakaian jangka waktu lama , maka barang tersebut termasuk dalam barang superior (mewah). Tetapi jika nilai elastisitas suatu barang rendah dan memiliki manfaat pemakaian jangka waktu singkat, maka barang tersebut termasuk dalam barang inferior (tidak mewah).

DAFTAR PUSTAKA
Buku EKONOMI (Prosus Inten, 2017)

Sabtu, 02 September 2017

Ilmu Ekonomi - Mekanisme Pasar



SULITNYA MODAL USAHA DAN ADAPTASI TEKNOLOGI DI ERA GLOBALISASI



PENDAHULUAN
Pasar merupakan kumpulan individu (konsumen) yang membutuhkan barang atau jasa yang saling berinteraksi melakukan transaksi jual beli dengan produsen yang menyediakan barang atau jasa. Pasar juga merupakan tempat bertemunya antara penjual dan pembeli. Dalam pasar terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi cara kerja pasar agar jual beli berjalan dengan lancar, hal ini dinamakan mekanisme pasar. Dari pihak konsumen ada beberapa faktor permintaan yang meliputi pendapatan konsumen, selera, harga barang komplementer atau subtitusi (pengganti), ekspektasi harga yang akan mendatang serta intensitas kebutuhan barang itu sendiri. Dipihak produsen terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi penawaran akan barang yang diproduksi seperti biaya untuk produksi, teknologi untuk membuatnya, pajak barang tersebut, laba dari penjualan dan bahan baku.
 Di era globalisasi ini banyak terdapat transaksi pasar bebas dalam ruang lingkup yang lebih luas atau cakupan global, terhubung antara negara yang satu dengan negara lainya. Negara maju dengan sitem kapitalis melakukan produksi untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya, sedangkan negara berkembang dijadikan target pemasaranya, sehingga perlu pengaturan jual beli yang baik untuk menjaga kestabilan pasar.

PERUMUSAN MASALAH
Kemajuan di era globaisasi ini tentu berdampak pada sistem mekanisme pasar dunia, terutama peran negara-negara maju sebagai produsen, sedangkan negara-negara berkembang sebagai konsumen. Sulitnya modal usaha di negara berkembang mengakibatkan keterbatasan dalam melakukan produksi barang dan jasa. Kebutuhan modal usaha di negara berkembang menjadi  masalah, sehingga diperlukan campur tangan pemerintah untuk mengaturnya.

PERTAYAAN PENELITIAN
Apa penyebab negara berkembang mengalami kesulitan modal usaha dan sadar teknologi?
               
KERANGKA TEORI

Bambang Riyanto (1998)
Modal adalah hasil produksi yang digunakan untuk memproduksi lebih lanjut. Dalam perkembanganya kemudian modal ditekankan pada nilai, daya beli, atau kekuasaan memakai atau menggunakan yang terkandung dalam barang-barang modal.

Emanuel Ritcher
Globalisasi adalah jaringan kerja global secara bersamaan dalam menyatukan masyarakat yang sebelumnya terpencar-pencar dan tertutup dalam saling kebergantungan dan adanya persatuan dunia.

Maluyu S.P. Hasibuan
Negara berkembang adalah suatu negara yang struktur ekonominya belum berkembang sebagaimana yang diharapkan. Negara berkembang belum mampu memanfaatkan faktor produksi yang dimiliki untuk meningkatkan kemakmuran penduduknya sehingga tetap dalam kemiskinan dan kemelaratan.

Saliman  dan Sudarsono (1993)
Saliman dan Sudarsono mengatakan bahwa Teknologi merupakan suaut ilmu pengetahuan yang mempelajari mengenai pembangunan dan juga industri.

Schiffman dan Kanuk
Perilaku konsumen adalah proses yang dilalui oleh seseorang dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi dan bertindak pasca konsumsi produk dan jasa, maupun ide yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan.

PEMBAHASAN
Didalam era globalisasi tentunya kita sebagai individu dituntut untuk bisa menyikapi berbagai persoalan dengan solusi yang tepat. Dalam pasar dunia tentunya kebutuhan akan modal usaha dan sadar teknologi diperlukan, terutama untuk menunjang kegiatan ekonomi disuatu negara. Dengan adanya teknologi kita dimudahkan untuk melakukan kegiatan ekonomi dalam cakupan lebih luas (baik dari segi pemasaran, kegiatan distribusi, penanaman modal, bahkan  meningkatkan sumber daya alam dan manusia).

Namun ada beberapa masalah di era globalisasi, salah satunya dari segi perekonomian, untuk menunjang kebutuhan hidup masyarakat disuatu negara. Dalam hal ini negara-negara berkembang sulit menangani kebutuhan modal usaha dan sadar teknologi, beberapa diantaranya seperti:
1.       Kurangnya sumber daya manusia yang berkualitas
2.       Kurangnya potensi suatu negara berkembang untuk ditanami modal
3.       Kurangnya tenaga ahli yang kompeten di bidangnya
4.       Sumber daya alam yang kurang memadai di negara tersebut
5.       Kurang berkembangnya IPTEK di negara tersebut

Beberapa faktor diatas juga berdampak bagi negara maju dalam menanamkan modal serta investasinya di negara berkembang. Sehingga beberapa negara berkembang mengalami kesulitan dan ketertinggalan untuk bisa maju. Dampak bagi negara berkembang yang mengalami kesulitan modal usaha dan sadar teknologi dapat menimbulkan turunya kesejahteraan masyarakat di negara tersebut, terbatasnya modal untuk berinovasi serta rendahnya pendapatan perkapita di negara tersebut.

Untuk menangani kesulitan kebutuhan modal usaha dan sadar teknologi di negara berkembang , ada beberapa cara seperti:
1.       Diperlukan adanya pelatihan IPTEK agar dapat menggunakan teknologi dengan baik
2.       Mengolah sumber daya alam yang dimiliki di negara tersebut dengan baik
3.       Meningkatkan kualitas pendidikan
4.       Menjalin kerjasama dengan negara-negara investor
5.       Memanfaatkan potensi daerah di negara tersebut

Dengan solusi tersebut diharapkan dapat mengurangi kesulitan modal usaha dan sadar teknologi di negara-negara berkembang.

PENUTUP
Jadi kesimpulan yang bisa diambil adalah kesulitan modal usaha dan sadar teknologi dapat terjadi bila suatu sistem pengelolaan didalam negara kurang diperhatikan.  Jadi untuk itu dibutuhkan keterampilan mencari wawasan baru dan beradaptasi terhadap perkembangan teknologi di era globalisasi.

DAFTAR PUSTAKA
Buku Ekonomi (Prosus Inten, 2017)